Mereka bilang aku tak pantas
Hati kecilku pun berbisik aku belum cukup pantas
Sebagian dari mereka berkata aku pengecut
Tapi tidak dengan My beloved parents
Dan juga diriku yang optimis
Kisahku berawal dari kegalauanku saat aku masih
bersimpuh di bangku kelas 3 SMP. Masa depanku masih seperti kertas buram atau
bahkan seperti air danau yang keruh dan yang jelas tak terlihat jernih. Di
anganku selalu tertulis kata-kata ‘mustahil’.
SMPku, SMP Negeri 1 Kebumen yang notabene
adalah sekolah menengah pertama terbaik di kota Kebumen itu bagaikan sebuah
wadah dimana ketika waktu telah tiba isi dari wadah itu dipindahkan ke wadah
yang lebih tinggi alias kualitas tinggi yaitu SMA Negeri 1 Kebumen. Dari sini,
aku tahu bahwa siswa-siswi SMA N 1 Kebumen pasti sebagian besar adalah dari
SMPN 1 Kebumen. Itulah yang kulihat, semua temanku juga terlihat optimis untuk
dapat bersekolah di SMAN 1 Kebumen. Kenapa? Karena semua tersirat dari semangat
wajah mereka. But there is me..
Aku tak begitu yakin untuk dapat bersekolah
disana. Aku tahu nilaiku cukup baik, tapi aku belum tahu apa yang nantinya
menjadi kebanggaanku atau yang lebih dikenal sebagai keahlian dan kelebihanku.
Aku memandang aku dan SMAN 1 Kebumen itu bagaikan bumi dan langit. Amat sangat
jauh sekali.
But there is My Beloved and Precious Parents..
Mereka orang yang kucintai bertumpu padaku.
Akulah anak pertama mereka. Dan hati nuraniku pun ingin sekali aku membanggakan
mereka. Mereka berharap aku dapat yang terbaik untuk masa depanku. Mereka ingin
aku bersekolah di sana, di The Best School in Town, SMAN 1 Kebumen. Mereka
mensupportku, mereka memotivasiku, dan yang pasti mereka juga inspirasiku.
Tak kusadari, Aku merubah pandanganku
Ada rasa optimis yang kemudian muncul di ragaku
Alhasil, ku terima tantangan mereka untuk dapat
bersekolah di sana. Ku tulis formulir yang telah ku terima dengan rasa yakin
dan percaya diri. Thanks to My Parents.
Tahap demi tahap tes ku hadapi dengan semangat
berkobar-kobar selaras dengan naluri pemudiku.
Takdir pun memutuskan…
Bahwa aku diterima
Aku senang bisa diterima di Excelent School
ini. Jelas, orang tuaku pun bangga padaku. Tapi ceritaku tak berakhir di sini…
0 komentar:
Posting Komentar